Menemukan Nilai KPKC dalam Karya dan Hidup Berkomunitas

“Saya mengajak kita semua untuk melihat sejauh mana karya yang kita lakukan memiliki dimensi atau semangat KPKC dan bagaimana perjuangan para saudara mengembangkan semangat dalam karya-karya, secara konkret di program paroki dan kehidupan berkomunitas”

Hal ini disampaikan oleh Pater Aventinus Jenaru, OFM dalam kegiatan animasi di Gardianat Fransiskus Wenewolok Lembah Balim, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Selasa (26/4), di Biara OFM Pikhe, Wamena.
Kegiatan animasi ini lebih bertujuan membangun kesadaran para saudara Fransiskan, khususnya di Gardianat Lembah Balim agar dalam setiap pelayanan para saudara baik itu di paroki maupun hidup berkomunitas, nilai-nilai keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan (KPKC) dihidupi. Selain itu mengevaluasi program pelayanan untuk melihat dan menilai sejauh mana nilai-nilai KPKC terintegrasinya di dalamnya.

Nilai-nilai KPKC ini sebenarnya sudah ada dan lahir dalam kehidupan kita, khususnya di dalam umat yang dilayani. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Pater Frans Lisheout, OFM yang juga merupakan salah satu misionaris di Papua, khususnya di Lembah Balim. Menurut Pater Frans, sebenarnya nilai-nilai KPKC bukan sesuatu yang baru sebab di dalam budaya pun nilai-nilai tersebut sudah ada. Maka yang harus dilakukan adalah bagaimana membangkitkan semangat dan kesadaran umat untuk kembali menghayatinya dalam konteks hidup saat ini. Hal ini menuntut kerja keras dan kesetian kita para fransiskan. Setiap saudara Fransiskan di manapun ia berada, dituntut untuk terus berusaha menjadi saudara bagi semua umat bahkan untuk semua orang yang dilayaninya dan dijumpainya. Selain itu setiap saudara diharapkan setia dalam setiap tanggung jawab dan tugas yang diberikan.

“Sebagai seorang saudara dina, kita harus mulai belajar setia terhadap hal-hal, pekerjaan atau tugas-tugas kecil yang dipercayakan kepada kita. Dengan demikian, kita mampu menjalankan tanggung jawab yang besar,” ungkap Pater Bartol Uropmabin, OFM.

Hal senada juga disampaikan oleh Saudara Vinsen, postulant OFM, bahwa penghayatan KPKC itu mulai dari diri sendiri. Seperti setia dalam tugas-tugas di komunitas.

Para saudara merefleksikan bahwa nilai-nilai KPKC sebenarnya sudah ada dan lahir dalam setiap program paroki yang dilaksanakan.

Kita sudah melakukannya dan yang sekarang adalah perlu ditingatkan. Hal ini sudah diterapkan dalam program-program paroki seperti pastoral sekolah, pastoral ekonomi, pastoral orang muda dan pengelolaan keuangan yang baik,” kata Pater Petrus Fenyapwain, OFM yang merupakan Pastor Paroki Bunda Maria Pikhe.

Kegiatan animasi ini dilaksanakan selama dua hari, Selasa – Rabu (26-27 April 2016) yang melibatkan semua anggota Gardianat Fransiskus Wenewolok Lembah Balim.

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *