Makna Hidup Bersama Suku Hubula/Huwula Lembah Balim

Oleh Sdr. Karel Papson Hilapok, OFM

Pengertian

Kata hidup dalam bahasa Huwula/Hubula adalah iluk, sedangkan bersama adalah dapulik. Kedua kata ini bisa berubah makna kalau menambahkan awalan dan akhiran. Misalnya kata iluk-mo, artinya kehidupan yang sedang berlangsung, kata dapulik-mo adalah perkumpulan bersama dalam komunitas itu sendiri. Kedua kata ini dapat digabungkan menjadi iniluk dapulik o-silimo welakharek yang berarti hidup bersama dalam satu komunitas.

Ada banyak kata yang dipakai untuk menunjuk arti hidup bersama. Ada yang menggunakan kata opakimo (kumpul dalam satu kelompok), opakimeke (satu suku, satu marga dan satu komitmen), opakimo tatak (hidup bersama-sama), dan nir dapulik (kita berkumpul), nir dapulikmo welagorek (tinggal berkumpul dengan kesepakatan bersama). Dapulik adalah perkumpulan manusia dengan satu komando oleh seorang “Ap kain” yang menyatukan setiap orang dalam komunitas dan klen. Nir dapulikmo adalah berkumpul bersama dalam waktu yang lama, maksudnya bahwa kebersamaan mereka sudah lama dibangun, sehingga orang lain tidak bisa mempengaruhi dengan cara apa pun karena mereka sudah saling mengenal satu dengan yang lain dalam hidup bersama (Nico A. Lokobal, Makalah Seminar Kebudayaan Jayawijaya, Jayapura: 1991, hlm 19-20). Sebutan “Ap kain” sekarang menjadi berbeda makna. Dalam penjelasan ini dengan sebutan ap kain adalah seorang tokoh yang punya pengaruh dengan penuh wibawa (bigmen).

Hidup Bersama Dalam Silimo

Praktek kehidupan bersama dalam suku Huwula/Hubula biasa disebut dengan silimo. Silimo sebenarnya halaman tengah, tetapi nama itu menjadi nama komunitas atau kampung yang terdiri dari enam hal yaitu pilamo, hunila, silimo, ewai/uma, hunila, holakhola dan wandamwula. Keseluruhan tempat di dalam o-silimo merupakan sebuah komunitas yang disebut dengan istilah o-silikarekma. Karena pentingnya kebersamaan maka bangunan   atau o-sili berbentuk bulat atau melingkar yang dibatasi dengan pagar atau leger.

Tempat ini menggambarkan model kebersamaan hidup orang Huwula/Hubula yang dapat menjamin kehidupan bersama berdasarkan fungsi dan peran pria dan wanita. Di dalam silimo terdapat banyak petak-petak sesuai dengan fungsinya masing-masing. Orang Huwula/Hubula dalam praktek hidupnya mengutamakan kebersamaan dari pada kepentingan individu. Terkait dengan itu ada beberapa bagian di dalam silimo seperti pilamo (rumah pria dewasa), hunila (dapur), uma/ewa-ai (rumah perempuan).

Kaneke

Bagi orang Huwula/Hubula kebersamaan merupakan hal yang sangat penting. Kebersamaan didasarkan pada satu benda sakral yang terdapat di dalam pilamo yaitu kaneke. Kaneka merupakan tulang leluhur yakni Naruekul atau Nakamarugi. Naruekul diyakini sebagai manusia supranatural yang hadir di tengah masyarakat Huwula/Hubula. Kaneke ini hanya terdapat di pilamo kesuburan atau perang.

Kaneke adalah simbol kebersamaan yang menjamin persatuan (hat, an, op-holim nitmeke), kesuburan dan keselamatan. Ia menjamin persatuan karena semua orang dalam satu konfederasi merasa memilikinya. Kepemilikan diungkapkan dengan partisipasi di dalam acara atau wene yang dibuat di pilamo tersebut. Partisipasinya seperti menyumbangkan makanan untuk pesta tersebut (wam, hipere) dan menyumbangkan tenaga dalam menerima tamu yang biasa dilakukan dengan ratapan bersama atau dekum.

Simbol-Simbol Hidup Bersama di Silimo

Pilamo

Pilamo merupakan simbol persatuan. Setiap orang dari satu marga atau satu klen selalu wene paluokluk (bermusyawara) dalam pilamo. Secara tidak langsung aspek kebersamaan dibangun. Pilamo juga merupakan pusat perhatian dari semua orang (satu silimo dan klen) karena orang mengakui bahwa anapilamo, an meke kanekela (saya punya honai, saya punya honai adat). Pilamo adalah milik bersama, karena pilamo sebagai sumber kesuburan dalam kehidupan manusia. Karena adanya pilamo nir ninowa hanomotok welagorek (kita selalu hidup baik sekali).

 Wulikin

Wulikin adalah tungku api. Tungku ini berbentuk bulat. Tungkun api pada umumnya berfungsi untuk masak-memasak dan tempat untuk berdiang/menghangatkan badan. Meskipun demikian tungku api mempunyai simbol yang sangat signifikan bagi orang Huwula dalam hidup bersama. Wulikin juga merupakan simbol kebersamaan dan dapat mewujudkan rasa persaudaraan dan kasih sayang.

Batsela

Batsela adalah kolam kecil untuk masak dengan cara bakar batu. Bentuknya bulat seperti baskom. Biasanya dalam kolam ini banyak jenis makanan yang dapat dimasak dengan sangat rapih. Tetapi maksud dari kolam ini merupakan simbol hidup bersama. Semua orang berpartisipasi di dalamnya, kompak dan kerja sama, saling menyapa antara yang satu dengan yang lain, saling membantu dan saling melengkapi kekurangan. Sehingga Batsela berbentuk bulat sehingga semua orang menaruh perhatian atau memfokuskan pada apa yang dimasak secara bersama. Maka batsela merupakan simbol hidup bersama, dimana manusia berpartisipasi dan bersatu.

Uma

Uma adalah rumah bagi wanita. Artinya uma merupakan simbol perut ibu yang melahirkan. Setiap wanita melahirkan, menyusui dan merawat di dalam uma. Bagi pria dilarang masuk saat melahirkan meskipun suaminya, kecuali berhubungan seks.

Etai dipik

Etai adalah lagu yang dinyanyikan sambil menari secara bersama-sama. Gaya lagu yang dinyanyikan secara spontan. Salah satu jenis lagu adalah etai dipik yang dinyanyikan bersama dalam kelompok. Biasanya dinyanyikan sambil berlari-lari. Etai merupkan simbol kebersamaan, kekuatan, kesetiaan dan keutuhan dalam hidup orang Huwula/Hubula.

Makan Bersama

Makan bersama merupakan simbol persatuan, di dalamnya diwujudkan tali persaudaraan, kasih sayang dan juga menjaga nama baik. Meskipun makanan yang dibagi sedikit tetapi menjadi cukup untuk banyak orang karena semua orang mempunyai perasaan simpati kepada sesama sebagai satu keluarga. Biasanya orang yang membagi atau tuan rumah selalu mementingkan orang lain dari pada dirinya dan kelurganya.

 

Hidup bersama dalam komunitas pilamo

Pilamo adalah rumah bagi laki-laki dewasa, merupakan tempat untuk bermusyawarah dan tidur bersama. Semua pilamo adalah tempat khusus kaum lelaki dewasa kecuali perempuan yang disebut hutugure yang mempunyai peranan khusus di dalam adat yang bisa masuk pada saat tertentu.

Fungsi pilamo merupakan tempat untuk mendidik anak laki-laki, tempat bercerita antara kaum laki-laki mengenai apa saja, kecuali hal rahasia antara suami dan istri. Duduk bercerita, biasanya hanya dilakukan di ruang bawa (agarowa) sedangkan ruangan atas (henaipu) sebagai tempat tidur. Materi pendidikan bagi anak laki-laki misalnya cara membuat kebun, cara memegang alat kerja, cara memanah babi atau musuh, cara membuat alat-alat perang ataupan alat-alat kerja. Biasanya materi-materi ini langsung dipraktekkan oleh sang ayah agar anak melihat dan melakukannya. Tidak semua hal diceritakan kepada semua anak laki-laki. Ada hal-hal khusus yang dianggap rahasia (hal-hal yang berhubungan dengan rahasia adat), hanya diceritakan kepada salah seorang anak yang dipercayai dapat menjaga rahasia adat itu, yang pasti menjadi penerus menjaga adat. Hal-hal rahasia itu misalnya, mitos-mitos asal-usul benda sakral makna dari setiap benda sakral.

Pilamo berbentuk bulat seperti tempurung kelapa. Pilamo terdiri atas dua bagian yaitu loteng atau henaipu dan bagian bagian bawa atau agarowa. Keseluruhan pilamo terdiri dari bagian-bagian, yaitu atap, dinding, tiang tengah, tunggu api, tempat sampah dan tempat untuk kaneke. Di dalamnya ada empat tiang penopang rumah atau hiseke. Dinding honai ini bentuknya melingkar. Pilamo hanya mempunyai satu pintu yang mengarah ke silimo dan gapura. Artinya pilamo dengan segala perlengkapan yang terdapat didalamnya melambangkan persatuan dan keakraban. Di dalamnya terdapat dua bagian: untuk tidur dan berunding. Itu berarti ada pemisahan jelas antara aktivitas hidup bersama. Alat-alat yang terdapat di dalamnya memperlihatkan kebersamaan sebagai kekuatan yang menghidupkan, menyehatkan, menggembirakan.

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *