“Ini pengalaman yang sangat luar biasa. Ini semuanya berkat dukungan semua orang dan karya Tuhan dalam diri kami”
Begitulah ungkapan Ptr. Fredi Pawika, OFM dalam sambutannya dalam acara syukuran di Halaman Kapela Yesus Pilamo Angkasa, Paroki Katedral Jayapura, Keuskupan Jayapura, Sabtu (5/5/2018). Ketiga imam baru dari Suku Hubula, Lembah Palym, Wamena yang dithabiskan oleh Uskup Keuskupan Jayapura Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM di GOR Cenderawasih, Minggu 22 April 2018. Ketiga imam Hubula Ptr. Didimus Kosy, OFM, Ptr. Laurens Edi Doga, OFM dan Ptr. Fredi Pawika, OFM ini dithabiskan bersama lima orang imam OFM yang lainnya.
Di dalam sambutannya, Ketua Panitia Syukuran Bpk. Laurens Wantik tak henti-hentinya mengucapkan syukur kepada karya Tuhan dan keterlibatan semua orang.
“Saya mewakili keluarga besar Suku Hubula di Jayapura mengucapkan berlimpah kepada semua yang sudah terlibat dan Karya Tuhan bagi ketiga imam baru kami. Setelah proses yang cukup panjang, setelah lima puluh tahun Gereja Katolik masuk di Lembah Palym, kami di Hubula baru bisa mendapatkan imam baru. Perayaan rekonsiliasi yang dilaksanakan pada saat perayaan 50 tahun Gereja Katolik masuk di Lembah Palym membuahkan hasilnya. Dari imam pertama Ptr. Theo Kosy, OFM dan Ptr. James Kosy, Pr muncul lagi imam baru di Lembah Palym. Ini peristiwa yang sungguh luar biasa. Peristiwa berahmat yang perlu dan terus kami rayakan dan syukuri”, ungkap Bpk. Laurens Wantik.
Hal ini juga diungkapkan oleh Ptr. Edi Doga, OFM di dalam homilinya.
“Karena Cinta Kasih Allah yang sangat besar kepada kita semuanya, maka sudah sepantasnya kita membagikan kasih itu. Di dalam kehidupan dan perjalanan panggilan kami, kami terus merasakan kasih Allah itu. Kami berusaha mewujudkan kasih Allah itu di dalam setiap pelayanan kami. Dengan begitu kita terus bersyukur bahwa Allah tidak membiarkan kita sendirian di dalam pergumulan hidup ini”, kata Ptr. Edo di dalam homilinya dalam Perayaan Ekaristi.
Menjadi seorang imam di mana saja semuanya sama. Hadir dan siap melayani umat merupakan panggilan yang mau tidak mau dan harus dilaksanakan. Hal ini disampaikan oleh Pater Aventinus Jenaru, OFM yang berkarya di Kantor SKPKC Fransiskan Papua.
“Banyak persoalan yang dihadapi oleh umat kita di Tanah Papua ini. Maka kehadiran seorang imam diharapkan menjadi jawaban apa yang mereka (umat) harapkan. Menjadi seorang imam, kita harus mampu dan berusaha menjawab pergumulan umat kita”, kata Pater Aven, OFM di Kantor SKPKC Fransiskan Papua, Senin (7/5/2018).
Perayaan syukur ini dihadiri oleh semua masyarakat Suku Hubula yang tergabung di dalam KASUOKTA dari Wilayah Sentani sampai Wilayah Angkasa Jayapura. Di dalam perayaan syukur ini juga, para pemuda dan pemudi dari Ikatan Pelajar, Mahasiswa dan Pemuda Katolik Dekenat Jayawijaya (IPMDKDJ) mempersembahkan fragment tentang masuknya Gereja Katolik dan pelayanan misionaris serta guru pertama di Lembah Palym.
Ketiga imam Baru ini akan mendapatkan tugas pelayanannya, Ptr. Didimus Kosy, OFM akan melayani umat di Paroki Sempan Timika, Ptr. Edi Doga, OFM akan berkarya di SKPKC Fransiskan Papua dan Ptr. Fredi Pawika, OFM menjadi misionaris di PNG.