Peristiwa-peristiwa pahit yang timbul karena tindakan dan perlakuan diskriminatif- rasial di Jawa membangkitkan reaksi di Papua. Unjuk-rasa dengan amukan massa merusak dan menghancurkan banyak barang. Ketegangan dalam hubungan berbagai pihak amat terasa mengancam kedamaian seluruh masyarakat. Para pemimpin agama, adat dan tokoh-tokoh masyarakat umumnya berusaha memulihkan suasana damai dengan himbauan, seruan bahkan kutukan agar kekerasan dihentikan. Semua seruan itu tentu perlu, tetapi tidak cukup. Karena tindakan dan aksi-aksi itu tercetus dari hal-hal yang lebih dalam: rasa harga diri, rasa keadilan, egoisme pribadi dan kelompok, aspirasi politik, dan rasa keagamaan. Maka perlu aktivitas lanjut yang lebih menyentuh arus-arus perasaan yang dalam itu.
Silahkan diunduh di sini selengkapnya Seruan Pastoral Jayapura