(Catatan hari ke 7-9 Training Human Rights di Jenewa, Swiss, 22-24 September 2020) Oleh P. Alexandro Rangga, OFM To Know Tema yang dibicarakan selama
Laporan
Papua di Level Internasional: Siapa yang diuntungkan dengan isu HAM di Papua?
(Catatan hari ke 4-6 Training Human Rights di Genewa, Swiss, 17,18 dan 21 September 2020) Oleh P. Alexsandro Rangga, OFM To Know Selama tiga
Papua: Rekaman dan Refleksi September 2020, Part I
Di Biak, Sebanyak 400 prajurit didatangkan lagi pada 31 Agustus. Ini Satgas Parahwan Yonif Raider 500. Mereka akan ditugaskan demi operasi pengamanan daerah rawan
Papua di Level Internasional: Transitional Justice dan Pelapor Khusus
Catatan hari ketiga Training Human Rights di Genewa, Swiss, 16 September 2020 Oleh Pater Alexsandro Rangga, OFM To Know Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations) mempunyai
Papua di Level Internasional: Antara Hak Asasi Manusia (HAM) dan Kepentingan Negara
Catatan hari pertama Sidang Dewan HAM dan Training Human Rights di Genewa, Swiss, 14 September 2020 Oleh Pater Alexandro Rangga, OFM To Know Fransiscan
Papua: Rekaman dan Refleksi Agustus 2020
Perjalanan Papua Agustus 16-31 Agustus 2020 masih dihantui dengan berbagai persoalan mendasar. Pro kontra Otonomi Khusus Papua, desakan penyelesaian HAM Papua dan gerakan masif
Papua: Rekaman dan Refleksi Agustus 2020
Dalam sejumlah reaksi juga ditekankan bahwa momentum ‘berakhirnya Otsus’ merupakan kesempatan yang baik untuk mengangkat pembahasan beberapa isu yang sangat penting dan vital dalam
Papua: Rekaman dan Refleksi (1-15 Juli 2020)
Informasi mengenai segala macam insiden di Papua yang keluar dinilai pejabat Menlu sebagai ‘fake news’, ‘berita palsu’. Memang nyata bahwa kebijkan Indonesia dalam diskusi
Siaran Pers: Penolakan Pembangunan KODIM di Tambrauw
Pihak Pangdam XIIX Kasuari Papua Barat agar tidak melanjutkan pembangunan kodim Tambrauw hingga adanya dialog dan kesepakatan bersama antara masyarakat Adat Tambrauw (5 Suku:
Laporan Koalisi: Kriminalisasi Pasal Makar Bagi Orang Papua
Berdasarkan pantauan Koalisi Penegak Hukum dan HAM Papua, sejak tanggal 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2019 tercatat ada 72 orang aktivis papua