Pada akhir tahun 2022, Unit Karya SKPKC Fransiskan Papua merombak kantor yang sudah digunakan sejak tahun 2010. Selain merombak Gedung SKPKC, Persaudaraan OFM Papua
Publikasi
Rillis Bersama: “Pemerintah Wajib memenuhi Hak atas Pangan dan Gizi Masyarakat Papua”
Kelaparan berulang di Papua adalah salah satu buk pelanggaran Hak atas Pangan dan Gizi (HaPG) masyarakat oleh negara. Hak atas Pangan dan Gizi merupakan
Bukan Milikmu tetapi Kami Punya
Sebuah catatan, Tanah Moi Pada abad 17, perusahaan dagang Belanda bernama Vereenigde Oost-indische Compagnie (VOC) melancarkan monopoli bisnis ekonomi dagang dan perluasan penguasaan wilayah
Seruan Pastoral SKP Gereja Katolik Se-Tanah Papua
“Mereka tanya-tanya macam kami orang asing saja, padahal kami punya tempat. Masa mau petik buah, pohon harus izin di daun?” ungkap seorang ibu (PF),
Longsor: Jalan Utama Oksibil Kiwirok Retak dan Rusak
Akibat curah hujan tinggi yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir ini di beberapa wilayah Papua termasuk Kabupaten Pegunungan Bintang terjadi longsor. Akibat longsor ini
Damai Papuaku
Suatu refleksi atas zoonpolitikon Aristoteles demi Papua Tanah Damai Oleh: Ignasius Silubun, OFM Ketimpangan sosial membangun rasa tidak puas terhadap kenyataan yang dialami. Wajar saja
Menjadi Terang Bagi Sesama: Mengenang Diakon Octo Malisngoran Ivakdalam
Judul : Menjadi Terang Bagi Sesama: Mengenang Diakon Octo Malisngoran Ivakdalam Editor : Markus Haluk & Basilius Triharyanto Ukuran Buku : 15 x 23 cm
Aksi Damai Penolakan Pembangunan Kantor Gubernur Papua Pegunungan di Wilayah Adat Wio Mukoko, Wamena
Ini merupakan aksi massa masyarakat Wouma ke 20 kali, sejak aksi pertama dilakukan pada bulan Januari lalu. Masyarakat adat Wouma menyatakan sikap menolak lahan
“Empat Bulan Tragedi Mappi Berdarah”
“Keadilan Bagi Orang Asli Papua Terancam Diatas Tanahnya Sendiri” Peristiwa penembakan terhadap 9 (Sembilan) Orang Asli Papua pada tanggal 14 Desember 2022, di Kilometer
Siaran Pers: Papua Darurat Kekerasan Seksual
Febi Koten yang merupakan ketua Eksternal Persatuan Perempuan Ha-Anim manyatakan bahwa pihaknya mencatat setidaknya ada 11 kasus Kekerasan seksual yang terjadi khusus di Merauke selama rentan waktu