“Rumah sakit yang akan dibangun ini diberi nama provita yang berarti berpihak/pro pada kehidupan. Pro akan kehidupan ibu dan anak. Selain itu diharapkan spiritualitas Fransiskus Assisi juga ada dan nyata di dalam karya pelayanan para saudara fransiskan. Sebelumnya Persaudaraan Fransiskan Papua telah membangun rumah singgah hospis untuk para saudara dan saudari ODHA”
Hal ini diungkapkan oleh Kustos/Pimpinan Kustodi Fransiskus Duta Damai/OFM Papua Pater Gonsa Saur, OFM dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak Rumah Sakit Provita Jayapura, Minggu, 5 Juni 2016 di Kompleks Biara St. Fransiskus Assisi APO Jayapura. Kehadiran Rumah Sakit Provita Jayapura yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Hermina Jakarta ini bertujuan untuk meningkatkan dan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang berfokus pada kesehatan ibu dan anak.
Dalam sambutannya, Walikota Jayapura Drs. Benhur Tommy Manu, MM mengatakan mewakili Pemkota Jayapura ia bersyukur dan berterima kasih kepada Persaudaraan OFM yang memberikan perhatian peningkatan pelayanan kesehatan khususnya pada kesehatan ibu dan anak.
“Yang kita akan lakukan di Kota Jayapura ini adalah membina anak-anak Tuhan menjadi beriman yang nentunya didukung dengan tubuh yang sehat. Kita berusaha menekan angka kematian ibu yang melahirkan dan kita juga berusaha menekan angka kematian anak-anak di kota ini. Di Kota Jayapura ini tidak mempunyai rumah sakit yang khusus untuk ibu dan anak. Memang pada tahun ini Pemkot akan membangun sebuah rumah sakit bertaraf internasional di Distrik Muara Tami dan itu akan dikhususkan untuk penderita jantung dan stroke. Sebagai pemerintah di kota ini tentunya kehadiran Rumah Sakit Provita Jayapura ini sangat membantu kita untuk terus menekan angka kematian ibu dan anak secara khusus di Kota Jayapura dan Papua pada umumnya. Mungkin juga ada masyarakat yang dari wilayah Indonesia Timur dapat berobat di rumah sakit ini”, ungkap Tomy dalam sambutannya.
Hal ini juga dipertegas oleh Bapak Uskup Keuskupan Jayapura Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM dalam sambutannya. Dalam sambutannya, Bapak Uskup Leo mengucapkan banyak terima kasih atas segala dukungan baik itu dari pihak pemerintah, Hermina Hospital Group maupun masyarakat di sekitar Jayapura.
“Terima kasih atas dukungan kalian semuanya kepada kami dalam proses rencana pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak Provita Jayapura ini. Terima kasih juga kepada Bapak Walikota Jayapura yang bersedia hadir dan meletakan batu pertama menandai mulainya pembangunan rumah sakit ini. Ada dua hal yang menjadi pegangan kami adalah pertama misi Gereja dan Ordo Fransiskan untuk mewartakan Injil dan kedua adalah nilai bisnis dan relevansinya untuk orang banyak. Rumah sakit ini berfokus pada kehidupan manusia sehingga nilai Injil sungguh-sungguh direalisasikan. Dengan memilih ibu dan anak dalam focus pelayanannya, rumah sakit Provita mau melindungi dan merawat kehidupan manusia sejak mulai bersemi dalam Rahim dan ibu dan mekar serta tumbuh menjadi seorang manusia yang sehat,” jelas Bapak Uskup Leo dalam sambutannya.
Pergumulan untuk menekan angka kematian manusia di Papua menjadi alasan kuat bagi Persaudaraan OFM Papua untuk mencari solusi yang tepat sebagai salah satu wujud pelayanannya di Tanah Papua ini. Dalam perjalanan, Persaudaraan OFM Papua yang dibantu oleh beberapa pihak terus mencari rumah sakit yang ingin menjadi mitra yang sekaligus mendampingi rumah sakit Provita Jayapura dalam proses pelayanannya menuju rumah sakit yang benar-benar mandiri dalam pelayanannya.
“Dalam perjalanan dan pergumulannya dan mendengarkan dari beberapa pihak, akhirnya diputuskan untuk membangun rumah sakit ibu dan anak. Dari OFM mengunjungi beberapa rumah sakit di Jawa dan melihat bahwa bagi konteks kita di sini (Papua) rumah sakit ibu dan anak sangat cocok. Sehingga ada keinginan untuk membangun rumah sakit itu tetapi sumber daya manusia dari Persaudaraan Fransiskan Papua tidak ada, sehingga dicari kemungkinan apakah ada rumah sakit lainnya yang mampu atau mau menangani managemennya. Maka dalam perjalanan itu kami memutuskan Hermina Hospital Group sebagai mitra kami. Kami merasa bahwa Hermina dapat membantu kami untuk membangun dan proses managemen rumah sakit ibu dan anak yang akan dibangun di Jayapura. Ke depannya, mungkin pasien-pasien yang mengalami keterbatasan yang mau ke Jakarta untuk berobat dapat berobat di Rumah Sakit Provita ini. Hermina cukup professional. Selain itu dukungan dari Pemerintah Kota Jayapura yang nyata sekarang adalah memberikan izin pembangunan. Menurut kami itu yang paling penting untuk pertama ini sehingga memudahkan proses selanjutnya,” cerita Pater Gonsa tentang sekilas latar belakang pembangunan Rumah Sakit Provita Jayapura.
Tentunya kehadiran rumah sakit ini tidak menjadi sebuah rumah sakit yang lebih dari rumah sakit yang sudah ada di Kota Jayapura ini. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua drg. Aloysius Giyai, pelayanan merupakan syarat mutlak dalam pembangunan sebuah rumah sakit. Pelayanan itu harus sungguh-sungguh dirasakan dan menyelamatkan masyarakat.
“Ke depannya tidak ada perbedaan yang namanya rumah sakit pemerintah dan swasta, yang ada adalah pelayannya. Rumah sakit yang dibangun oleh pemerintah adalah sungguh-sungguh bersifat sosial full bagi masyarakat karena pemerintah berkewajiban menjaga dan melindungi warganya. Sedangkan rumah sakit swasta juga sama bahwa nilai sosial harus ditekankan namun tidak dipungkiri bahwa ada nilai profitnya di dalam karya pelayanan tersebut,” kata drg. Aloysius Giyai.
Acara peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit ini diawali dengan ibadat dan pemberkatan tempat peletakan batu pertama. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Walikota Jayapura, Uskup Keuskupa Jayapura, Kustos/Pimpinan OFM Papua, Kepala Dinas Kesehatan Papua, Sekda Kabupaten Jayapura, pihak Hermina Hospital Group, Perwakilan umat Paroki St. Fransiskus Assisi APO Jayapura dan perwakilan masyarakat di sekitar APO. Setelah melakukan peletakan batu pertama, acara dilanjutkan dengan menekan tombol dan pelepasan balon sebagai tanda dimulai pembangunan rumah sakit serta sarasehan para medis yang dilakukan oleh Ikatan Dokter Indonesia Papua yang bertempat di lantai tiga Aula Paroki St. Fransiskus Assisi APO Jayapura. Adapun Visi dan Misi Rumah Sakit Provita Jayapura antara lain,
Visi: Menjadi Rumah Sakit Model Dalam Merawat Kehidupan
Misi:
- Merawat penuh hormat hidup manusia sebagai anugerah Allah
- Menyelenggarakan pelayanan kesehatan oleh tenaga professional dan kompeten
- Melayani dengan sukacita
- Melakukan pengelolaan rumah sakit secara professional