“Kita akan menggali bersama persoalan-persoalan yang ada di sekitar kita, baik itu di kring, stasi maupun di paroki kita. Banyak hal yang terjadi tetapi kadang kita tidak dapat mengatasi sendiri. Di dalam Persaudaraan OFM, Persaudaraan Kami, salah satu unit yang bekerja di bidang keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan atau KPKC bersama dengan kita di sini untuk mencoba membantu kita melihat secara jernih segala persoalan tersebut dan bersama mencari jalan keluar”
Begitulah ungkapan Pater Ambros Sala, OFM dalam kata sambutan ketika membuka kegiatan workshop komunitas basis Paroki St. Maria Imacullata Moenamani, di Aula Paroki Moenamani, Kamis (25/6). Secretariat Keadialan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan Fransiskan Papua (SKPKC FP) merupakan salah unit pelayanan dari Gereja Katolik, khususnya dari Persaudaraan OFM di Papua. Pada tahun 2015, unit ini bersama dengan Persaudaraan OFM di Papua membantu dan memfasilitasi komunitas basisi untuk lebih secara jernih melihat persoalan-persoalan yang terjadi. Segala persoalan tersebut dapat diatasi kalau komunitas basis sungguh-sungguh menyadari dan merasakan bahwa persoalan tersebut adalah salah satu kebutuhan dasar yang segera ditanggulangi.
“Kita akan secara bersama-sama menggali persoalan kita, sehingga kita mampu melihat akar persoalan tersebut dan dapat mencari jalan keluar yang terbaik untuk kita. Selain itu, segala persoalan tersebut kita harus hadapi dengan kepala dingin,” kata Pater Ambros Sala, OFM.
Hal senada disampaikan juga oleh Direktur SKPKC FP Yuliana Langowuyo. Menurut Yuliana, kedatangan unit KPKC ke Moenamani bukanlah sesuatu yang secara mendadak dilakukan tetapi kegiatan ini sudah direncanakan pada awal tahun 2015. Kegiatan merupakan salah satu cara untuk melihat segala persoalan, mencari akar persoalannya dan menentukan solusi terbaik yang harus dijalankan.
“Kita sebagai petugas pastoral harus juga mengetahui dan menyadari persoalan yang terjadi di sekitar kita. Persoalan-persoalan social yang terjadi. Kita sebagai pewarta bukan saja bertugas untuk bidang liturgy dan katakese saja tetapi lebih dari itu kita dituntut untuk tidak menutup mata segala persoalan real yang terjadi di sekitar kita,” ungkap Yuliana.
Keterlibatan dan kepekaan dari setiap orang di dalam komunitas basis sangat diperlukan untuk lebih mengenal dan memahami persoalan yang terjadi. Menurut Ketua Dewan Paroki St. Maria Imacullata Moenamani Jeron Waine, dengan kegiatan ini semua yang terlibat di dalamnya, khususnya para petugas pastoral dan pewarta dapat memahami lebih baik tugas perutusannya baik itu di dalam hidup menggereja maupun dalam kehidupan bermasyarakat di Lembah Moenamani.
Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari Kamis (25/6) sampai dengan Sabtu (27/6) di Aula Paroki St. Imacullata Moenamani. Kegiatan ini melibatkan petugas pastoral dan para pewarta dari dua paroki layanan Persaudaraan Fransiskan di Gardianat Moenamani yakni Paroki Kristus Terang Dunia Puweta dan Paroki St. Maria Imacullata Moenamani.