Pelantikan Badan Peduli Kesehatan Knabise, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura
“Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya sebagai anggota Badan Peduli Kesehatan Knabise, Distrik Depapre periode 2015-2018 dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban, akan bekerja dengan sungguh-sungguh, jujur, adil dan cermat demi suksesnya membangun kepedulian kesehatan dalam keluarga, kampung dan masyarakat serta mengutamakan Badan Kepedulian Kesehatan Knabise di atas kepentingan pribadi atau golongan”
Begitulah ikrar atau janji yang diucapkan oleh ke-32 anggota Badan Peduli Kesehatan (BPK) Knabise, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura yang dilantik oleh Kepala Distrik Depapre Ganefo, S.P, di Aula Distrik Depapre, Senin (31/8). Anggota BPK Knabise terdiri dari kepala kampung, staf distrik, kader-kader kesehatan, pihak Puskesmas, tokoh adat dan tokoh agama dari 8 kampung: Kampung Kendate, Tablanusu, Waya, Tablasupa, Wambena, Dormena, Yepase dan Yowena.
Badan Peduli Kesehatan Knabise merupakan salah satu usaha atau partisipasi dari masyarakat untuk mengontrol pelayanan kesehatan Puskesmas Depapre. Selain mengontroll pelayanan Puskesmas, badan ini juga diharapkan memberikan informasi tentang kesehatan kepada masyarakat dan membantu pihak Puskesmas Depapre untuk menanggulanggi masalah-masalah kesehatan.
“Di Kabupaten Jayapura ini, baru ada tiga badan peduli kesehatan yang dibentuk. Dua di Distrik Sentani dan Sentani Barat. Kita juga perlu tahu apa tujuan dari pembentukan badan ini. Badan ini bukan bertujuan menjelek-jelekkan pemerintah daerah, tidak untuk mencari kesalahan-kesalahan Puskesmas, tidak untuk mencari kekurangan-kekurangan di kampung, akan tetapi badan ini disebut sebagai peduli berarti melihat apa-apa yang ada di kampung. Banyak hal yang tidak diangkat di kampung-kampung seperti kesehatan kampung. Kemudian kesehatan ibu dan anak di kampung, bagaimana pelayanan petugas medis di kampung. Selain itu kita berharap badan ini menjaga petugas-petugas medis yang ada di kampung-kampung,” ungkap Kepala Distrik Depapre Ganefo, S.P dalam sambutannya.
Lebih lanjut Ganefo menjelaskan bahwa salah satu faktor dan alasan bahwa petugas medis tidak betah tinggal dan menetap di kampung karena mereka merasa tidak aman dan nyaman. Kebanyakan petugas medis di kampung-kampung masih berusia muda dan seringkali mereka diganggu oleh orang muda yang ada di kampung tersebut.
“Dalam Raker baru-baru ini di kabupaten, persoalan ini terungkap dan bukan terjadi di Depapre saja tetapi hampir terjadi di kampung-kampung di Papua. Petugas ini berniat untuk melayani masyarakat tetapi karena tidak ada rasa aman maka mereka memilih untuk pergi dari tugas pelayanannya. Hal ini perlu diperhatikan bagi kita yang ada di kampung-kampung”, tutur Ganefo dalam sambutannya.
Hal ini dipertegas lagi oleh Ketua BPK Knabise Pdt. Nelson Kapitarauw. Menurut Pdt. Nelson, tugas badan peduli kesehatan ini sebagai fasilitator atau media yang menjembatani suara rakyat tentang kesehatan di kampung-kampungnya. Badan ini mendorong persoalan-persoalan kesehatan yang terjadi di kampung-kampung.
“Kita bisa bawakan persoalan kesehatan di kampung ke bupati. Kalau kita masyarakat yang datang dan berbicara tentang kesehatan, bupati dan pejabatnya pasti mendengarkan. Kalau mereka tidak mau, kita akan bertindak karena hak kita untuk mendapatkan kesehatan yang layak tidak mereka penuhi. Kesehatan adalah hal penting dalam kehidupan kita. Kalau kita mau merdeka, kita harus sehat dulu”, jelas Pdt. Nelson.
Peranan seorang kader kesehatan di kampung-kampung memainkan peranan yang sangat penting dalam kesehatan di kampung. Seperti kesehatan anak dan ibu hamil atau ketika ibu melahirkan anaknya. Para kader tersebut harus menjadi perhatian bagi masyarakat dan kepala kampung di tempat tersebut.
“Para kader di kampung-kampung itu, mereka selalu membantu ibu yang melahirkan. Mereka selalu membantu suster-suster. Hal yang perlu kita perhatikan di kampung-kampung adalah memberikan imbalan atau balas jasa kepada para kader tersebut”, jelas Kepala Kampung Waya Festus Demetouw.
Dalam bahasa Tepera Depapre, Knabise diterjemahkan sebagai kasih sayang. Yang diharapkan dari badan ini adalah melayani masyarakat di kampung-kampung dengan kasih sayang sesuai janji atau ikrar yang telah diucapkan.