Menjadi Terang Bagi Sesama: Mengenang Diakon Octo Malisngoran Ivakdalam

Cover Buku

Judul                     : Menjadi Terang Bagi Sesama: Mengenang Diakon Octo Malisngoran Ivakdalam

Editor                : Markus Haluk & Basilius Triharyanto

Ukuran Buku     : 15 x 23 cm

Tebal                  : 575 halaman

Tahun                : 2023

ISBN                   : xxxxxxxxxx

Buku ini untuk mengenang pengabdian dan kesetiaan dalam karya pelayanan Diakon Octo Malinsngoran Ivakdalam sebagai diakon permanen di Keuskupan Jayapura, 1979-2022. Ia menjalani pelayanannya dengan kesungguhan dan totalitas. Karya pengabadiannya sebagai diakon permanen dihormati dan diapresiasi oleh berbagai komunitas gerejani Katolik di Papua. Secara khusus, karya pelayanannya di Dekenat Jayapura dan Jayawijaya.

Kepergian Diakon Octo ke pangkuan Allah Bapa di Surga, membawa duka yang mendalam. Umat keuskupan Jayapura yang pernah dilayaninya merasa kehilangan. Ungkapan duka mengalir dari berbagai kalangan. Setiap orang mengungkapkan pengalaman pelayanan kasih oleh Diakon Octo masih hidup.

Perjalanan karya Bapa Diakon OCTO MALISNGORAN IVAKDALAM selama 43 tahun bukan sebuah waktu yang singkat untuk dilalui dan dikisahkan kembali. Dalam termin waktu tersebut, kita bisa membayangkan seberapa jauh kaki telah melangkah, jumlah orang yang dilayani, ragam berkat yang diterima atau bahkan jatuh bangun yang dialami karena pengalaman hidup dan karya. Karena itu layak untuk melihat kembali dan menemukan titik-titik pijak khusus saat orang lain yang telah dijumpai, mengalami kisah-kisah istimewa, baik ketika merasa dicintai atau dibenci, sehingga lahir rasa cinta, memuja, benci dan marah kepadanya. Dalam makna inilah buku “Menjadi Terang Bagi Sesama: Mengenang Diakon Octo Malisngoran Ivakdalam”, ditulis agar setiap kita yang menyumbangkan tulisan hadir dan berperan sebagai cermin jujur membagikan kesaksian dan pengalamannya bersama Diakon Octo. RD. Paulus Wolor, Pastor Paroki Kristus Terang Dunia Waena.

Diakon Octo M-I menjalankan tugas-tugasnya dengan setia dan dalam kerendahan. Sebagai diakon-permanen ia setia berdoa brevir, ibadat harian untuk kepentingan Gereja. Dalam liturgi ia tampil dengan peran sebagai diakon yang dengan tertib membantu imam di altar. Ia rajin kumpul dengan umat di Komunitas Basis dan menjalankan doa-doa devosi  sendiri dan bersama umat. Dia setia dalam karya pastoral  mempersiapkan calon-calon penerima sakramen dan mendampingi anggota umat yang sakit sampai ke pemakamannya. Uskup Emeritus Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *