Seri Memoria Passionis Papua No.42 Tahun 2023 di Papua ditandai dengan dinamika yang kompleks, diwarnai dengan berbagai peristiwa dan isu penting. Di satu sisi,
Laporan
Siaran Pers: Menyikapi Kriminalisasi dan Pengalihan Isu Pemerkosaan dan Pembakaran Rumah Warga
Tindakan pemerkosaan terhadap 2 warga berinisial A (24 Tahun) dan RD (27 Tahun) dilakukan oleh orang tak dikenal di Kompleks Jayanti yang jauh dari titik
Siaran Pers: Segera Proses Hukum Pelaku Tindakan Main Hakim Sendiri Terhadap Muhamad Iqbal Di Lingkungan Polres Jayapura
Apabila disimak pernyataan Muhamad Iqbal dalam akun media sosialnya tidak ada satu kalimat pun yang menyerang pribadi siapapun termasuk pribadi orang-orang yang ramai-ramai membawah
Siaran Pers: Segera Tangkap dan Proses Hukum
Pada prinsipnya “Setiap orang bebas untuk memilih dan mempunyai keyakinan politiknya” sebagaimana diatur pada Pasal 23 ayat (1), Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999
Perayaan Syukur di Komunitas SKPKC Fransiskan Papua
Pada akhir tahun 2022, Unit Karya SKPKC Fransiskan Papua merombak kantor yang sudah digunakan sejak tahun 2010. Selain merombak Gedung SKPKC, Persaudaraan OFM Papua
Rillis Bersama: “Pemerintah Wajib memenuhi Hak atas Pangan dan Gizi Masyarakat Papua”
Kelaparan berulang di Papua adalah salah satu buk pelanggaran Hak atas Pangan dan Gizi (HaPG) masyarakat oleh negara. Hak atas Pangan dan Gizi merupakan
Bukan Milikmu tetapi Kami Punya
Sebuah catatan, Tanah Moi Pada abad 17, perusahaan dagang Belanda bernama Vereenigde Oost-indische Compagnie (VOC) melancarkan monopoli bisnis ekonomi dagang dan perluasan penguasaan wilayah
Seruan Pastoral SKP Gereja Katolik Se-Tanah Papua
“Mereka tanya-tanya macam kami orang asing saja, padahal kami punya tempat. Masa mau petik buah, pohon harus izin di daun?” ungkap seorang ibu (PF),
Aksi Damai Penolakan Pembangunan Kantor Gubernur Papua Pegunungan di Wilayah Adat Wio Mukoko, Wamena
Ini merupakan aksi massa masyarakat Wouma ke 20 kali, sejak aksi pertama dilakukan pada bulan Januari lalu. Masyarakat adat Wouma menyatakan sikap menolak lahan
“Empat Bulan Tragedi Mappi Berdarah”
“Keadilan Bagi Orang Asli Papua Terancam Diatas Tanahnya Sendiri” Peristiwa penembakan terhadap 9 (Sembilan) Orang Asli Papua pada tanggal 14 Desember 2022, di Kilometer