“Judul film ‘Pulang ke Yobeh’ sudah sangat tepat menggambarkan situasi kami anak muda Papua saat ini. Saya harus kembali ke kampung saya, Kampung Yobeh untuk belajar banyak dari Om saya tentang tradisi kami orang Sentani, khususnya orang Yobeh”
Begitulah ungkapan yang disampaikan oleh Yokbeth Felle, sutradara film ‘Pulang Ke Yobeh’ pada saat screening film di Kantor Justice, Peace and Integrity of Creation (JPIC) OFM Papua, 19 Maret 2025. Film ‘Pulang Ke Yobeh’ merupakan sebuah film documenter yang diproduksi oleh JPIC OFM Papua yang mengangkat kisah tentang situasi Ekosob di Tanah Papua, khususnya di Jayapura. Situasi Ekosob yang dimaksudkan adalah kebudayaan. DIrektur JPIC OFM Papua Alexandro Rangga OFM menjelaskan bahwa Kantor JPIC OFM Papua selama ini melakukan dokumentasi dalam bentuk media tulisan dan audio visual. Film documenter ‘Pulang Ke Yobeh’ merupakan salah satu usaha dari JPIC OFM Papua untuk mengangkat kisah kebudayaan masyarakat adat Papua.

Rabu, 19 Maret 2025
“Dokumentasi ini penting agar nilai-nilai kearifan local dari masyarakat adat Papua tetap terjaga dan terawatt. Jadi terima kasih banyak buat tim produksi film dan Om Yafeth yang sudah membantu proses pembuatan film ini”, jelas Pater Alexandro Rangga OFM.
Lebih lanjut Sutradara Film Yokbeth Felle menyampaikan bahwa untuk mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang asli dan benar tentang kearifan local, orang perlu kembali ke kampung,
“Kita yang hidup dan tinggal di kota tidak akan mendapatkan pengetahuan asli tentang kebudayaan dan tradisi kita. Kalua mau ingin tahu dan belajar, kita orang kota perlu kembali ke kampung. Dengan kita pulang ke kampung, kita dapat belajar tentang siapa kita pu diri dan dari mana ktia berasal”, tegas Yokhe.
Dokumentasi film ini merupakan dokumentasi sejarah. Para filmmaker telah merekam sejarah kebudayaan di Kampung Yobeh. Tokoh film, Bapak Yafeth Felle merupakan pelaku sejarah kebudayaan di Kampung Yobeh.
“Yang Bapak Yafeth lakukan ini adalah merawat sejarah budaya sekaligus mengajarkan kepada kami untuk tetap mempertahankan budaya lewat apa yang Bapak lakukan. Karena hari ini semua orang banyak bicara tetapi ketika melakukan itu, orang harus mengerti filosofi, mengerti sejarah itu sendiri”, ungkap salah satu penonton Alfonsa Wayap.
Tujuan screening film ‘Pulang Ke Yobeh’ adalah mendapatkan masukan dari para penonton baik secara teknis maupun ceritanya. Salah satu sutradara film ini Bernard Koten mengucapkan banyak terima kasih atas segala masukan yang diberikan dari penonton.
“Mewakili tim, kami mengucapkan terima kasih banyak masukan teknis untuk melengkapi film ini. Kami telah mencatat masukannya dan kami akan mengedit film ini ulang. Setelah itu kami akan putar di Kampung Yobeh dan launching film ini’, ungkap Bernard Koten.
Film ‘Pulang Ke Yobeh’ yang berdurasi 26:50 menit ini disutradarai oleh Yokbeth Felle dan Bernard Koten. Film lengkapnya akan ditayangkan pada youtube JPIC OFM Papua pada April 2025 mendatang.
Oleh Admin