Seri Memoria Resurrectionis merupakan paralel dari seri Memoria Passionis. “Memoria Resurrectionis” berasal dari bahasa Latin, di mana “Memoria” berarti “ingatan” dan “Resurrectionis” merujuk pada “kebangkitan”. Dalam konteks kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua, konsep ini dimaknai sebagai upaya untuk mencatat kebangkitan atau pemulihan hak-hak yang telah dilanggar. Jika Memoria Passionis berfokus pada penderitaan dan pelanggaran, Memoria Resurrectionis berfokus pada perlawanan, pemulihan, dan penghormatan kembali hak-hak asasi manusia.
Dalam konteks ini, Memoria Resurrectionis akan mencatat cerita-cerita baik, kearifan dan pengetahuan lokal Papua, upaya-upaya masyarakat Papua untuk bangkit dari penderitaan dan memperjuangkan keadilan, hak asasi manusia, dan martabat mereka. Dokumentasi ini mencakup gerakan-gerakan sosial, inisiatif-inisiatif masyarakat sipil, serta langkah-langkah hukum dan politik yang diambil untuk memperbaiki situasi HAM di Papua. Ini menyoroti bagaimana masyarakat Papua terus berjuang untuk memperbaiki keadaan dan memperjuangkan hak-hak mereka yang sah.
Konsep Memoria Resurrectionis membawa harapan dan optimisme, menunjukkan bahwa meskipun ada pelanggaran dan penderitaan, ada juga kekuatan dan semangat untuk bangkit dan memperjuangkan hak-hak yang sah. Konsep ini menekankan pentingnya harapan dan kebangkitan dalam kehidupan manusia, serta perubahan positif yang mungkin terjadi. Ini menginspirasi gerakan-gerakan sosial dan memotivasi orang untuk bekerja menuju dunia yang lebih baik, meskipun menghadapi tantangan dan penderitaan.
Judul Buku: Seri Memoria Resurrectionis, Membangun Papua Tanah Damai: Orang Muda Papua Pu Cerita
Penulis: Ignasius Silubun OFM dkk
Tebal: 90 halaman
Penerbit: SKPKC Fransiskan Papua, September 2025